Minggu, 29 November 2015

penantian

 PENANTIAN
“hei, malah pergi dia.. gak usah malu udah biasa kalee” katanya kepadaku yang lagi duduk bersedih.
“aku juga pernah putus cinta” katanya lagi.
Kata-kata iti yang membuat aku jadi malu.
“yaudaah, kalo gak mau bicara, ketemu besook yaa” kata cewe itu sambil pergi dari tempat itu.
Dari mana di tau aku baru putus cinta , gumamku dalam hati.

Disekolah, udah dua hari rudi (teman sebangku ku) tidak masuk sekolah mungkin dia sakit.
Oiya, namaku beno, biasa dipanggil ben.
Ting ting ting ting....... bel tanda masuk terdengar seluruh siswa masuk ke kelas dengan rapi.
Tak lama masuk pak Tono dengan diiringi anak baru.
“looo, cewe itu kan cewe yang semalam sore ditaman,” pikirku dalam hati. Duuuh malu banget aku.
“anak-anak, ini rini teman baru kalian. Dia pindah kesekolah ini karena ayahnya ada mutasi kerja.” Jelas pak Tono..
“ayoo rini perkenalkan diri kamu” pinta pak Tono.
“baik pak, hai teman-teman. Perkenalkan , aku rini pindahan dari SMA penjukas.” Jelas rini.
“rini, kamu duduk di sebelah beno yaa” kata pak Tono.
“lhooo, koo saya pak, disini kan tempatnya rudi” protesku.
“udaah, nanti bapak suruh rudi pindah kebelakang” sanggah pak rudi.
Jiaaah, malu bangeet aku waktu itu, mudahaan dia gak mengenaliku.
“eheem. Masih sedih lagi yak”? tanya nya sambil berbisik.
“apaan siie,” singkatku

Aku dan rini sering banget bertengkar. Walaupun kami satu bangku tapi gak pernah akrab-akrabnya. Setiap hari kami selalu bertengkar.
 Teman-teman semua memberi kami gelar TOM & JERRY. Emang iya sii, kami gak ada rukun-rukun nya.

Sampai pada suatu karnaval yang di adakan disekolah kami. Waktu itu aku mengikuti lomba kostum semua teman-temanku sibuk mempersiapkan diri dan kostum yang digunakan.
Tapi sayang, kostum tertinggal digudang belakang sekolah. Kebetulan ditempat itu sepi gak ada orang sama sekali, karena letaknya dibelakang sekolah dan orang-orang pada ngumpul di halaman depan, menunggu acara dimulai. Dengan tergesa-gesa aku menuju gudang itu.
Setibanya digudang.
“mau ngapain” terdengar suara agak kencang yang membuatku kaget bukan kepalang.
“kamu ngapain ngikutin aku,” balasku bertanya.
“gak ada, aku hany pengen nemenin kamu.” Katanya sok akrab
“gak usah sok akraab deeh” singkatku
“bukaaaan, kamukan sering kesini. Jadi yaa pikirku kamu nangis disini” ledeknya
“emangnya aku doyaan nangis apa,” aku mulai dongkool
“hehe” dia tertawa kecil
“eeeee, kamu ngetawain aku” tanyaku
“kamu ituu loo, truuss ngapain kamu kesini “ tanyanya kepadaku
Lalu aku ingat bahwa aku mencari kostum yang akan kupakai, kulihat kostum itu berada tepat dibelakang rini.
Dengan niat jahil, aku berjalan mendekai rini sambil menatap tajam matanya dan tangan seperti ingin memeluk.
“eeh, kamu mau ngapain” katanya, seperti orang yang ketakutan
“hahaha, kesempatan nie. Ditempat yang jauh dan sunyi” kataku menakut-nakuti dia.
“been, sadaar. Kamu jangan macam-macam yaa. Aku teriak nee” katanya mengancam
“silaahkan, gak akan ada satu orangpun yang akan dengerin teriakan kamu.” Langkahku sudah sangat dekat dengan tempat ia berdiri. Dia mundur perlahan-lahan sampai tersandar di tembok. Dia kelihatan ketakutan sekali. Hahaha rasain kataku dalam hati
Kulihat dia tak bisa bergerak lagi, hanya mata saja yang ia tutupi saat itu.
“kamu kalo sedang takut, cantik juga yaaah” ledekku.
“kamu mau ngapain sii, “ tanyanya dengan mata masih terpejam
“gaak, aku hanya mau ambil kostum singa dibelakang kamu itu loo” jelasku kemudian tertawa puas karena berhasil membuat dia takut abis-abisan. Hahahahaha
“sialaan” kwmudian dia memukulku tentu saja aku lari menghindar keluar gudang, namun dia masih saja mengejarku. Sampai aku kesandung dan terjatuh begitupun dengan dia. Kami roboh bersama. baru kali ini kulihat dia dari dekat. Subhanallah dia cantik banget.
Dia pun bangkit dari tubuhku, dan mencoba meminta maaf. Yaah permintaan maaf diterima.

Sejak itu aku merasa hal aneh berlaku padaku, tak pernah aku sms bahkan nelpon dia. Tapi sejak itu aku mulai kontak dia. Begitu ramah padaku sampai suatu hari ku mengajak dia makan di luar dia pun setuju. Yaaa kurasa aku sudah jatuh hati padanya.
Sebenernya aku pengen jujur tentang perasaanku sama dia, tapi aku nunggu waktu yang pas. Yaitu dihari ulang tahunku.
Kami sangat dekat dan aku pun sangat perhatian sama dia. Sampai teman-temanku mengira kami pacaran,
“aaah, gak kooo” sanggahku kepada tema-teman.
“iyaa nie, temeen ajaa koo” sambung rini
Kalo temen-temen mengira kami pacaran, itu gak salah. Karena kami bener-bener dekat seperti orang pacaran. Mungkin yak dimata mereka kami ada hubungan spesial gituu...
Aah ngacooo..................

Besok adalah hari ulang tahunku, aku dan teman-temanku lainnya membantuku dirumah untuk mempersiapkan segalanya.
Tiba-tiba handpone ku berdering,,
“hallo, benoo” suara rini memanggilku
“yaa, ada apa rin” tanyaku
“kamu dimana, bisa gak kamu temuin aku di taman.” Tanyanya
“yaah, boleh kooo. Kamu tunggu sebentar ya” kataku
Tak lama aku sampai di taman yang sudah dijanjikan.
“ada apaa rin”? tanyaku penasaran
“gini ben,.......
Tiba-tiba pembicaraan kami terputus karena handponeku berdering
“haloo, benoo. Ini aku desta.” Ternyata telepon dari desta mantan pacarku
“kamu bisa gak temui aku sekarang di danau mura tengah kota. Pliis, aku mohon” pinta desta dengan memohon kepadaku
“siapa ben”? tanya rini
“desta, rin” jelasku
“ooo, desta mantanmu itu yaaa”
“iya rin. Rini, maafin aku yaa. Aku harus pergi sekarang. Ngomongnya besok aja yah. Namu rini tetap memaksa ingin bicara hari ini.
“Aku mohoon ben, aku pengen ngomong sekarang.” Pinta desta
“maaf rin, aku buru-buru. Ngomongnya besok aja. Aku janji.” Kataku. Sambil melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu..
Namun rini menahan tanganku,
“aku mohon ben” dia seperti memohon kepadaku
Namun aku tidak menghiraukannya dan melangkah meninggalkan rini ditempat itu

Tak lama aku pun sampai ditempat desta
“ada apa des”? tanyaku
Secara segera desta memelukku
“beno, aku nyesel udah selingkihin kamu. Pliss maafin aku” desta sambil menangis
“udaahlah des, yang lalu biarlah berlalu. Lagipula aku udah maafin kamu koo” sambil melepaskan pelukannya.
“makasih ben, kamu udah baik banget sama aku. “
“sama-sama des”
“beno, aku pengen kita seperti dulu. Aku pengen kita balikan” pinta desta
“duuh, gimana yaah. Maaf des aku udaah menyayangi orang laen” jelasku
“ooh, yaudaah gapapa. Siapa orang itu ben” tanya desta
“rini des. Dia orang yang aku sayang saat ini”
“beruntung banget cewe itu. Aku selalu doakan yang terbaik buat kamu.”
“makasih des.”
“iyaah.. yaudaah ben, kalo gitu aku gak akan ganggu hubungan kalian koo. “
“beluum des, aku beloom nembak dia. Rencananya besok pas ulang tahunku aku akan bilang ke dia kalo aku sayang dia” jelasku
“yaudaaa. Kalo gitu aku pulang dulu yaa.” Desta pamit

Hari-hariku gak pernah sesemangat ini. Rasanya aku gak sabaran lagi nunggu besok.
Malam itu hujan turun gerimis. Aku masih merenung di depan jendela kamarku, aku terus memikirkan rini.
“gimana ya perasaan rini tadi, pas kutinggalkan gitu ajaa. Dan apa yang ingin dia omongin ke aku” gumamku dalam hati
Pikiranku terus melayang sampai mataku terasa berat dan aku pun langsung tidur.
Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku sudah meminta rini untuk hadir ke acara hari ini.
Teman-temanku sudah mulai berdatangan.
Acara dimulai sampai acara selesai, namun aku gak melihat keberadaan rini di sini. Aku juga sudah mencoba bertanya kepada temanya rini, tapi dia juga tidak tauu. Hatiku menjadi gelisah aku takut terjadi apa-apa dengannya.
Acara telah selesai teman-temanku pun pulang kerumah masing-masing.
Karena kekhawatiranku semakin menjadi-jadi aku pun memutuskan untuk mendatangi rumahnya rini.
Aku sudah berada dijalaan. Pikiranku tak terlintas apa-apa kecuali rini yang selalu ada di kepalaku.
Tak lama akupun sampai kerumahnya rini.
Ku hanya melihat penjaga gerbangnya yang lagi memberes-bereskan barangnya,
“ mungkin pak satpamnya mau pulang kampung.” Kataku dalam hati.
“selamat siang pak.” Sapaku kepada pak satpam
“selamat siang den, ada yang bisa bapak bantu” jawab pak satpam tadi
“maaf pak, saya mau ketemu rini. Rininya ada pak.” Tanyaku
“duuh, maaf den. Sepertinya aden telat. Pak rony beserta keluarganya termasuk rini udah pindah den. Baru saja tadi pagi den.” Jelas pak satpam
Aku tak bisa menyembunyikan perasaanku, tak kusadari air mataku mulai jatuh perlahan.
“pak, kira-kira mereka pindah kemana, dan apakah mereka akan kembali ke sini lagi pak”? tanyaku
“mereka pindah keBandung den. Karena pak rony selesai tugas mutasi. Makanya mereka pindah lagi den. Sepertinya mereka tidak kesini lagi deen” Jelas pak satpam
“yaudaah, terima kasih ya pak” kataku
“sama-sama. Ee aden ini yang namanya beno ya?” tanyanya lagi
“iya pak, saya” sahutku
“ini den ada titipaan surat buat aden dari non rini.” Sambil memberikan secarik kertas kepadaku
Aku pun berterima kasih kemudian meninggalkan rumah itu dan langsung menuju ketaman.
Aku pun membaca surat dari rini.
“dear beno,.....................
Beno, aku minta maaf banget karena tidak bisa hadir dipesta ulang tahunmu. dan Sejujurnya aku kecewa karena semalam kamu ninggalin aku gitu aja. Padahal ada satuhal yang ingin aku bicarakan ben. Iyaa, tentang kepindahan kami ini. semalam Aku ingin pamit sama kamu, dan ingin memelukmu untuk terakhir kalinya ben.
Sekarang kita sudah tidak bisa bersama lagi ben. Kita sudah dipisahkan jarak dan waktu. Aku bakalan ngangenin kamu ben.
Aku sayang kamu ben, aku sayang kamu. Aku sayang kamu....”
Di pertengahan surat itu terdapat bekas basah, sepertinya air mata rini yang jatuh saat menulis surat itu.
Tak kusadari air mataku ku pun jatuh saat membaca surat itu. Hidupku terasa kosong lagi. Sudah tak ada siapa-siapa lagi yang kuharapkan, aku tak bisa memaafkan diri ini yang sudah sia-siakan kamu.
Aku selalu menunggumu rini. Sampai detik ini aku masih menunggu kamu kembali.
SELESAI

1 komentar: